Sabtu, 25 April 2009

Surat Permohonan Resmi









SElengkapnya......

The Statement Of Human Rights


















SElengkapnya......

Isi PEPERA Versi Asli











SElengkapnya......

Musa Nawipa Meninggal Dunia

OCTHO- Musa Nawipa, berpangkat Letnan Kolonel TPN/OPM di Dev II Makodam, Pemka IV Paniai, Minggu, 28 Maret 2009, Pukul 24.00 Malam meninggal di Paniai, West Papua.

Menurut informasi yang di peroleh dari Tempat Kejadian Perkara (TKP), bahwa Musa Nawipa meninggal karena penyakit yang telah di deritanya sejak lama. Lebih lanjut informan ini mengatakan bahwa, Musa Nawipa meninggal bukan karena persoalan politik dan lain sebagainya.

Selain itu, Musa (47 Tahun) meninggal dan di makamkan secara resmi dan secara Militer di Markas Besar Hati Jantung, Pegunungan Papua. Upacara militer ini di pimpiun langsung oleh Tadius Yogi, Jenderal TPN/OPM yang berdomosil di Pania. Tadius dalam arahannya lanjut sumber ini mengatakan, bahwa Musa Nawipa adalah pahlawan Papua yang namanya akan di abdikan secara turun-temurun menjadi pahlawan Papua walaupun telah meninggal.

Musa Nawipa yang di kenal sebagai seorang Nasionalme bangsa Papua barat, selama masa hidupnya selalu berjuang dan mengabdikan diri untuk kebebasan dan kemerdekaan Bangsa Papua yang selalau di perlakukan tidak adil oleh NRI, terang sumber ini.

Lebih lanjut, sumber yang namanya tidak mau di publikasikan ini mengatakan, bahwa Musa Nawipa meninggal bukan berarti perjuangan dan pengabdian masyarakat di Paniai berkurang, tetapi hal ini lebih menyadarkan kita agar perjuangan tetap di abdikan untuk kebebasan Bangsa Papua.

Sumber gambar: www.freewestpapua.org

SElengkapnya......

Oleh : WPToday

Mulia, WPToday - Bupati Puncak Jaya Lukas Enembe sejak Sabtu (18/04) kemarin, memaksa warga Puncak Jaya untuk membuat pernyataan yang isinya meminta Mabes TNI untuk melepas bom di beberapa titik yang diketahui sebagai basis-basis pertahanan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPN-PB) pimpinan Gen. Goliath Tabuni.

Titik-titik pertahanan TPN-PB berhasil dipantau melalui fasilitas Google Earth dan Signal HP melalui komunikasi khusus antara seorang mata-mata Deputy V BIN dengan seorang staf Goliath Tabuni yang berhasil diperdaya oleh sang mata-mata.

Mata-mata tersebut berkomunikasi langsung dari Markas Pusat BIN (Badan Intelijen Negara) dan berbagai peralatan canggih dipakai untuk mendeteksi keberadaan Goliath Tabuni.

Bahkan, beberapa agen BIN, melalui usaha mata-mata ini, beberapa bulan lalu hampir lolos masuk ke Markas TPN-PB dengan menyamar sebagai aktivis Amnesty International asal Indonesia.

Setelah sukses melakukan pemetaan, selanjutnya dicari alasan untuk melegalkan pemboman. Disinilah Lukas Enembe langsung memainkan perannya sebagai Kepala BIN Wilayah Pegunungan Tengah dengan memaksa warga-nya membuat pernyataan yang isinya meminta dan mendukung pemboman markas TPN-PB.

Langkah ini juga terpaksa ditempuh karena TNI-Polri mengalami kesulitan dalam berhadapan dengan TPN-PB di wilayah ini. Penyebab utamanya adalah beratnya medan dan dukungan rakyat setempat yang sepenuhnya terhadap TPN-PB.

Penyebab lainnya adalah karena peralatan militer yang seimbang, khususnya dalam hal senapan serbu. Kedua pihak memiliki senapan berjenis sama : M-16, FNC, AK-47 dan SS-1.

Fakta membuktikan, TNI-Polri selalu berpikir seribu kali sebelum melakukan patroli di sekitar Mulia. Dari pantauan Blogsite ini, mereka hanya berkeliaran di sekitar kota Mulia sambil mengintimidasi dan mengejar masyarakat sipil yang mereka tuduh sebagai OPM. Hampir semua distrik dikuasai oleh TPN-PB.

Jubir Komando Tertinggi Militer Revolusi Papua Barat (KTMRPB), Iringgame Tabuni ketika dihubungi Blogsite ini menyayangkan sikap Enembe yang terkesan pengecut. “Sulit dibayangkan, sikap Anak Koteka yang satu ini, pengecut betul,” komentarnya singkat.

Sampai berita ini dilaporkan, Kaki-Tangan Enembe yang diback-up TNI-Polri terus bergerak ke basis-basis masyarakat dan menghasut mereka agar meminta Mabes TNI secepatnya melakukan pemboman.

Menurut rencana, permintaan warga yang direkayasa itu akan dituangkan dalam sebuah Pernyataan Sikap yang konsepnya sudah disiapkan. Pernyataan rekayasa tersebut direncanakan akan disampaikan dalam sebuah upacara ikrar kesetiaan terhadap NKRI-Pancasila-UUD 1945 dan Otsus bertempat di lapangan terbuka.

Lebih parah lagi, ribuan lembar bendera Merah-Putih berukuran besar yang menyerupai selimut dikabarkan telah disiapkan untuk membalut setiap tubuh warga yang direkayasa. ***

Sumber : http://wptoday.wordpress.com/2009/04/20/bupati-lukas-enembe-paksa-warga-puncak-jaya-setujui-pemboman-markas-goliath-tabuni/#more-322

SElengkapnya......

Surat Permohonan Pengakuan Secara resmi dari NKRI






















SElengkapnya......

Letter Of Human Rigths For Papua






SElengkapnya......

Surat Pemberitauan











SElengkapnya......
Template by : kendhin x-template.blogspot.com